Wednesday, November 12, 2008

ini ruang rapat atau ruang sidang pengadilan?

bukan keduanya

ini adalah neraka, bagi jiwa yang sedang kau injak-injak harga dirinya. betapa kau menikmati suasana perang dan pertentangan. dan melihat orang lain bisa kau permalukan.

tak kau lihatkah raut yang gugup gelisah kehilangan kata? oh kau pasti melihatnya, karena itulah yang kau ingin lihat. karena itulah yang kau ingin semua orang lihat. dan kau bisa tambahkan kata pedas menjatuhkan. yang memerahkan telinga dan memadamkan wajah. menunjukkan ‘kelemahan’, ‘kesalahan’ dan ‘kebodohan’ seseorang?

demi Tuhan semua yang hadir tahu siapa yang lemah, salah dan bodoh.

‘aduh dik… ini apa… suasana apa ini…?’
‘tutup kupingmu mbak… jangan dengarkan…’
‘aku banyak pekerjaan dan dia menyuruhku duduk di sini melihat tontonan tidak mengenakkan ini?’
‘pergi mbak, garap kerjaanmu’

tak tik tuk tak tik tik tuk tak tik tuk…

jari-jari yang asyik bermain di tuts handphone di genggaman masing-masing. bercakap tentang entah apa dengan entah siapa entah di mana. duduk di sini pikiran mengembara. muak dengan suguhanmu yang menjijikkan. tak tega tengadah menatap korban kebengisan hatimu yang sakit.

hingga kapan kau berada di situ, menatap sinis bicara sadis mengintimidasi? hingga kapan kau punya kekuatan itu, hingga kapan kau genggam kuasamu?

aku tidak bisa pergi dari sini. jadi aku akan bertahan denganmu, tinggal dua tahun lagi.



221008

No comments: