ini sudah entah lebaran ke berapa belas kita tidak berjumpa. tiba-tiba aku pengen ketemu kamu, tapi tak ada yang tahu kabarmu.
par, masih ingatkah kamu padaku? aku tahu aku mengenalmu sejak bayi, tapi momen pertama yang kuingat tentangmu adalah hari itu, ketika kamu masih rembes bangun tidur, dan aku dengan semangat berangkat di hari pertama sekolahku.
‘ayo par, sekolah, biar pinter…’
tapi kamu masih saja jongkok di depan pintu, cemberut.
par, apa kabarmu? kepalaku masih penuh dengan kenangan masa kanak-kanak kita. saba kebon mencari bekicot, memanjat pohon jambu, perosotan di lumpur di dekat sekolah, mencuri singkong di pekarangan sebelah, balapan cepet-cepetan sampai di rumah, blusukan di hutan mencari kayu, jelungan, bancakan, betengan… berantem.
par, pernahkah kau merasa kehilangan aku? karena aku begitu. aku benci masa remaja yang mendatangi kita, merenggut mu yang jadi malu terlihat bersama. kenapa harus peduli? apa salahnya berteman dengan perempuan? harusnya kamu biarkan saja anak-anak itu menuduh kita pacaran. aku tak pernah keberatan, karena kita yang tahu yang sebenarnya. tapi kamu menjauh… menjauh…
par, kau ke manakan kecerdasanmu, yang kau bagi bersamaku setiap kita belajar bersama nunik, gatot dan yang lainnya?
par, kau apakan ketrampilanmu, yang kau berikan kepadaku setiap kali kau buatkan mainan untukku?
par, kau simpankah keras hatimu, yang tak pernah mau mengalah ketika beradu pendapat denganku?
par, masih adakah senyum pelitmu? masih adakah cemberutmu?
par, di mana kamu?
1 comment:
lagi kangen sama Par ya ?
Post a Comment