Friday, December 12, 2008

alarm 07.30

sengaja kupasang jam segitu, karena aku bukan butuh alarm untuk membangunkan aku. aku memasangnya untuk sekedar menyapaku setiap pagi, ketika aku hendak memulai hari. bukan jam weker. hanya alarm. alarm saja. yang memang kupesan untuk berbunyi setiap jam 07.30 pagi.
bentuknya setengah bola, berwarna hijau metalik. saat sedang tidak berbunyi, ya setengah bola itulah bentuknya. tapi ketika jam tanganku menunjukkan pukul 07.30, bagian tengahnya akan bergeser sedikit, dan membuka tutupnya. lalu dari dalamnya akan muncul ke atas sebuah boneka balerina kecil, yang akan membuat satu putaran cepat, lalu berkata, “selamat pagi sayang….”
dan aku akan menjawabnya, “selamat pagi juga…, sayang”, lalu memulai hariku dengan senyum.

***
pernah suatu hari, alarmku itu tidak berbunyi di jam 07.30. aku sempat meneliti apa yang salah, tapi aku tidak menemukannya. pagi itu jadi terasa ada yang kurang, tapi aku tetap berusaha menjalani hariku seperti biasa. lalu sekitar jam 10, tiba-tiba dia menyapa, “selamat siang, sayang”.
“selamat siang. kau terlambat”
tentu saja dia tidak menjawab, hanya berputar, lalu masuk lagi, dan menutup.

tapi ada yang aneh akhir-akhir ini. setelah beberapa waktu dia berbunyi normal, tiba-tiba dia berbunyi semaunya sendiri. meskipun pagi hari tepat jam 07.30 dia sudah menyapaku, siang hari dia akan menyapa lagi. kadang bahkan tengah malam ketika aku sedang lelap.
sore itu aku sedang mengerjakan tugasku yang diburu waktu. aku sedang butuh konsentrasi penuh dan tidak ingin diganggu. tiba-tiba…
“selamat sore sayang….”
aku memandanginya. seperti biasa dia berdiri di ujung jarinya yang bersepatu pita, dan memegangi ujung tutu-nya dengan kedua tangannya. aku menunggu dia masuk dan tutupnya merapat. tapi dia masih di sana, malah berbunyi lagi, “selamat sore, sayang….”
“selamat sore…,”, jawabku, dan barulah dia masuk.
begitulah selanjutnya. dia berbunyi kapan saja dia mau, dan tidak mau masuk sebelum aku menjawabnya. dia akan terus mengulang sapanya, sampai aku berkata yang sama kepadanya.

lama-lama aku jadi merasa terganggu karenanya. alarm itu benar-benar makin tidak tau waktu. suara sapanya yang halus tapi riang, tiba-tiba berubah terdengar seperti jeritan yang memekakkan telinga. kadang seperti suara orang mengomel berkepanjangan. bahkan meskipun aku sudah menjawab sapanya.

pagi ini aku benar-benar tak tahan lagi. dia terus terusan mengucap “selamat pagi sayang….”. walaupun sudah kujawab, dia masih mengatakannya lagi dan lagi. dan kujawab lagi, mulai nada rendah hingga meninggi, tapi dia tetap tidak mau berhenti.

aku tidak bisa menahan diri. kuraih alarmku dan kubanting ke lantai. hancur berkeping. kepala boneka balerina itu patah. aku masih sempat mendengar dia bersuara untuk terakhir kalinya…

“selamat tinggal, sayang….”

No comments: